Minggu, (31/3/13)Hari ini seperti biasa bangun jam 4.15 pagi, saya bangun lalu pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan berwudhu, setelah berwudhu saya adzan shubuh dan berjamaah sholat, selesai sholat berjamaah, saya pun bergegas untuk bersiap-siap membawa peralatan yang mesti dibawa di akhir acara dikdas liska 2013 ini. Setelah peralatan yang harus dibawa sudah siap, saya pun pergi mencari tukang nasi uduk, diwaktu itu saya bingung sekali, makanan berat yang mesti dibawa belum ada, setelah jam 05.05 datanglah tukang nasi uduk yang ditunggu tunggu, akhirnya datang juga, saya pun minta dibungkusin satu porsi nasi uduk dengan harga 5000, selesai membeli nasi uduk saya pun pergi kejalan naik angkot dari Masjid As-Siraj ke kampus, suasana kampus begitu hening karena waktu itu masih agak gelap jam 05.10 dari kejauhan pintu kampus yang berada disebelah utara tertutup dan ada seorang penjaga kampus, ketika saya mendekat pintu itu, perkiraan saya pintunya dikunci dan saya harus balik lagi kedepan kampus ternyata setelah didepan pintu itu keadaan nya tidak terkunci walaupun beberapa kunci masih tergantung di pintu gerbang itu, sepertinya penjaga yang saya lihat tadi mungkin sedang membuka pintu gerbang tersebut, setelah jam 05.20 saya akhirnya sampai juga di Gazebo ungu, dan saya datang lebih awal di banding panitia dan peserta lainnya, setelah seling 5 menit kemudian datanglah peserta lain. Sebelum panitia datang saya dan peserta lainnya yang bernama Ramadhani dan Yona bernyanyi dan bermain gitar sebari menunggu peserta yang lainnya, setelah pukul 06.40 semua peserta dikdas liska disuruh baris dan panitia mengecek barang bawaan dimulai dari bunga, alat music dan juga Polibag, kami semua ditanya oleh panitia dan polibag yang kami bawa, ternyata disuruh dibuat seperti baju, kami potong bagian leher dan juga tangan, baju ini seperti yang sedang melaksanakan Wisudaan dan akhirnya panitia menyuruh kami untuk memakai nya, setelah dipakai kami berbaris lag dan membentuk kelompok baru yang berjumlah 3 orang perkelompok, tak disangka kami semua disuruh mendapatkan uang minimal 20.000 rupiah dengan cara mengamen dengan perlatan kesenian yang serba adanya, kami berlari dari sanggar pramuka sampai manglayang, sesampainya dimanglayang kamipun beraksi mengamen dari pedagang satu sampai ke pedagang lainnya, kami tak menghiraukan rasa malu, karena kegiatan ini untuk menguji keberanian kita, semakin siang kami pun banyak teman yang menyapa kami dijalan ketika kami sedang ngamen sampai keluargapun ikut membicarakan kami yang sedang memaka baju dari polibag, ada yang mentertawakan, ada yang tersenyum melihat kami dan adapula yang minta Photo bersama kami. Hingga akhirnya hasil ngamen kami mendapatkan peringkat kedua dengan meraih uang 39.000 rupiah dalam waktu satu jam. Setelah ngamen kami harus ketemu sama panitia untuk berphoto, setelah itu kami disuruh balik kesanggar dan setelah nyampe disanggar kami berbaris dan berphoto bersama, setelah itu kami persiapan untuk naik angkot. Kami tak tau kendaraan yang membawa kami ini mau kemana, setelah beberapa lama kami tau juga dari panitia yang keceplosan ngomong kalo kami akan dibawa ke sumedang, setealh beberapa jam perjalanan kamipun sampai di Museum seni yang berada disumedang, kami disambut oleh Penjaga museum dan kami disambut dengan Lagu “Potret manehna” setelah Bapak yang ada dimuseum itu menjelaskan bagaimana sejarah awal mula museum itu berdiri dan lain lain sekitar budaya, kami peserta dibawa oleh penjaga disana mengenalkan kendaraan pada zaman dahulu, peralatan kerajan dan lain lain, setelah selesai kami semua berkumpul untuk mengakhiri kegiatan Dikdas Liska ini
0 comments:
Post a Comment